Geeknews.id —
Film bergenre thriller survival yang menggambarkan wabah penyakit
misterius ini tiba-tiba menyebabkan orang yang telah terinfeksi
akan menyerang orang lain. Film besutan dari sutradara II
Cho ini telah didistribusikan oleh Lotte
Enterainment, Alive menjadi salah satu film musim panas hit di
Korea Selatan, yang berhasil mencapai lebih dari 1juta penonton
dalam waktu 5 hari dikala pandemi covid-19.
#ALIVE bermula ketika seorang gamer bernama Oh Joon-woo (Yoo
Ah-in) yang tinggal sorang diri di apartemen sedang bermain game
daring, sedangkan ayah, ibu, dan kakak perempuanya pergi bekerja.
Seorang dari teman bermain game bareng Oh Joon-woo memberi tahu
bahwa ada keadaan aneh di sekitar mereka layaknya film.
Kemudian Joon-woo melihat keluar, sekitar apartemennya sudah
porak poranda. Orang orang panik berlarian dan banyak terjadi
kecelakaan, Joon-woo yang melihat seseorang menerkam orang lain
membuat Joon-woo hanya dapat diam terpaku. Hal itu membuatnya
bergegas melihat berita. Imbauan tersebut membuat Joon-woo panik
karena hanya memiliki stok persedian makanan tak
banyak, membuatnya berpikir keras bagaimana cara untuk bertahan
hidup hingga tim penyelamat datang menemukannya.
Zombie
menyerang di film Alive | Source: k_dramaindo
Selama berhari-hari didalam rumah, membuatnya mulai kehabisan
makanan dan akal sehat, dititik terendah itulah Joon-woo bertemu
dengan Kim Yoo-bin, penghuni apartemen di sekitaranya yang masih
selamat dan mampu bertahan hidup. Keduanya mulai saling membantu di
tengah keterbatasan makanan, minuman, serta tanpa jaringan telepon
dan internet (CNN.ID , 2020)
#ALIVE diangkat dari kisah film horror Amerika Serikat, berjudul
Alone karya dari Matt Naylor. Sutradara Cho II-hyung mengatakan
film Alive akan berbeda dengan film zombie pada umumnya dengan di
ubah sedikit latar ala Korea Selatan, seperti lebih emosional dan
menambahkan unsur budaya.
Film ini benar-benar bisa menyampaikan pesan bagaimana seseorang
bisa menjadi sangat stress saat terjebak di rumah saja sekaligus
berjuang untuk bisa tetap bertahan hidup. Mulai dari stok makanan
yang menipis, tak ada air, listrik padam, tak ada jaringan telepon
dan internet, hingga terjebak sendiri tanpa ada orang yang bisa
diajak komunikasi, proses perjuangan Joon-woo dengan Yoo-bin saat
bertahan hidup terasa sangat masuk akal.